trinirmala2510

terima kasih untuk alam semesta


Leave a comment

Suratku UntukMU

Pagi ini matahari cerah memberi kehidupan seisi bumi. Begitu juga aku, walau berdiri di dua sisi adalah kegamangan yg tidak pernah terbayangkan. Dulu aku memiliki bahasa dan kata, tapi waktu merenggutnya begiu saja.

Kesedihan itu selalu mengintai ku di malam2 pekat dan gelap. Seolah olah ingin menjadi akar dan ditanamnya dalam.

​Aku adalah dua sisi mata uang, yang ingin menggapai surgaMu  pemilik semesta, sekaligus meraih menjadi pribadi mumpuni,  tetapi mengapa harus melalui jalan terjal  yang membutuhkan energi dan dosa.

Pagi ini matahari tanpa malu-malu mengirimkan pesannya kepadaku, pesan garang untuk sebuah perlawanan. Beranikah aku melawan, yang sebagian orang  mengaggapnya sebagai kodrati, alami dan disanalah jalan yang semestinya ? benarkah semestinya ? benarkah itu jalan yang menurutMu Kau Ridhoi wahai sang maha menggenggam dunia.

Aku adalah dua sisi yang saling membunuh, tapi ku mau hidupku juga memberi kebaikan untuk alam semesta, walau ketika mati, walau dunia fana ini mencaci,  aku pun rela tubuhku memberi manfaat walau  hanya untuk tanah yang menyelimuti ketika aku menuju tempatMu.
images-blog new
Cimanggis, 2016


Leave a comment

Gerimis Mengenang Sahabat Yang Terlupakan

arnheim

Gerimis  itu selalu mengingatkan aku pada payungmu yang  kumal

Yang selalu kau sebut, sebagai kawan yang selalu melindungimu.

Berbahan kertas bergambar gadis ayu, kayu penyangganya pun sudah berubah warna

Gerimis itu selalu mengingat kata-kata mu bahwa menunggu adalah perasaan paling menyakitkan

Menyakitkan tetapi nyatanya kau tetap menunggu

Menunggu sebuah jati diri yang  dulu kau pegang teguh  dan kau yakini seperti darah yang mengalir dalam tubuhmu

Gerimis selalu  menjadi saat-saat yang paling menggelisahkan dirimu, karena ia selalu mengingatkanmu pada janji yang belum kau genapi.

 

Arnhiem, 2014


Leave a comment

Tanah Kering

Di tanah yang kering itu

kini hijau berbaris pohon

di tanah kering itu

kini seragam pun dilengkapi senjata laras panjang yang siap menjalak

di tanah kering itu

pembawa kabar baik di muka bumi pernah mengirimkan pesan baik untuk kami

di tanah kering itu

aku menitikan air mata mengingat segala hal yang terselip di hati terdalam

images2

Jerusalem, 2016


Leave a comment

Mother Land

hutan

“Kami akan mati bila tidak ada tanah”

kutipan itu menyentuh, film berdurasi 2 menit, yang diputar, menyajikan gambar  seorang tua renta, dengan caping Kalimantan, mengunyah sirih, tanah adalah harapan, ibu bagi kmi yang selalu memberi keberkahan, tanah menjadi nafas kehidupan kami, menjaganya adalah kewajiban karena menjaga tanah adalah cara kami menjumpai sang Maha Agung.

 

 


Leave a comment

Takdir

Kata takdir, belakangan menjadi perbincangan hangat, ketika hukuman mati akan diberlakukan bagi bandar narkoba bali nine…….Takdir tiba2 saja mencuri perhatian, bahasannya tentu dikaitkan dengan rasa kemanusian. Siapa yang berhak menentukan takdir ? Kamu, saya, sang Maha, atau perbuatanmu yang akan mengiringmu ke pusaran takdir. Seperti kiasan, perutmu kuburanmu.

Menanti takdir, sejatinya memberikan kesempatan untuk berefleksi, berfikir ulang, minimal meminta maaf kepada orang2 yg pernah kita sakiti, orang tercinta. Takdir, begitu menjadi indah ? ketika kita tau yang menanti adalah yg paling mencintai kita…….sang Semesta yang maha Agung

3042015C360_2014-12-09-06-34-59-468